Bolehkah kita melawan kedzaliman dengan doa yang menyakitkan?
Jika permusuhan itu tetap dia pelihara, jika bahasa kebaikan itu tetap tak bersambut mahabbah, jika fitnah dan prasangka makin membara, jika khilaf tak juga berujung maaf, jika 1,2, dan 3 tetap diam dalam dendam dan kedzaliman, maka Alloh telah menetapkan doa untuk mereka :
hudzû faghullûhu tsummal jahîma shallûhu.
Peganglah dia dan belenggulah tangannya, kemudian masukkan dia ke dalam api neraka yang menyala-nyala. (Al-Haqqah: 30-31).
dalam sujud:
Allâhumma syattit syamlahu, wa farriq jam`ahu, wadra’ kaydahu fi nahrihi, faqatha`a dâbiral qawmil ladzina zhalamû, walhamdulillâhi Rabbil `âlamîn.
Ya Allah, hancurkan kekuatannya, cerai-beraikan kelompoknya, hempaskan tipudaya kecerdikannya, sehingga terputuslah pengaruhnya pada para pengikut sesudahnya yang zalim. Segala puji bagi Allah Tuhan alam semesta.(Mujarrabat Imamiyah: 109).
Sesungguhnya Alloh akan lebih mengabulkan doa orang-orang yang difitnah, teraniaya/terdzalimi, terampas haknya. Segeralah memohon maaf jika kita merasa telah mefitnah, sebelum dia (yang difitnah) bermunazat dengan doa2 maha dahsyat tersebut di atas. Tak perlu malu meminta maaf dan memaafkan, daripada kita harus menerima siksa dikemudian karena penyesalan tak datang sebelum kejadian. Wallohu'alam Bissawab. Semoga kita tidak termasuk orang2 yang demikian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar