SayangNya terhadap hamba-hambaNya lebih dari sayangnya seorang ibu kepada anaknya.
Dengan kasih sayangNya, Dia menciptakan kita.
Dengan rahmatNya, Dia memberikan rizki kepada kita, memberikan kesehatan kepada kita.
Dengan rahmatNya, Dia menunjukkan kita kepada Islam dan Iman serta amal shalih.
Dengan rahmatNya, Dia mengajarkan kepada kita apa yang tidak kita ketahui.
Dengan rahmatNya, Dia memalingkan kejahatan musuh-musuh dari diri kita.
Dengan rahmatNya, Dia menurunkan hujan dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan.
Dengan rahmatNya, Dia memasukkan hamba-hambaNya yang beriman dan yang beramal shalih ke dalam surga. Dengan rahmatNya, Dia menyelamatkan mereka dari Neraka.
Faktor penyebab, Allah Ta'ala memberikan rahmat kepada makhlukNya, yaitu:
Berbuat Ihsan dalam beribadah kepada Allah Ta'ala
Dengan menyempurnakan ibadah kepadaNya dan merasa dimonitor (diawasi) oleh Allah Ta'ala dan berbuat baik kepada manusia semaksimal mungkin, baik dengan ucapan, perbuatan, harta, dan kedudukan.
Allah Ta'ala berfirman, artinya, "Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik." (QS. al-A'raf: 56)
Bertakwa kepadaNya dan menaatiNya dengan melaksanakan perintah-perintahNya dan menjauhi larangan-laranganNya. Allah Ta'ala berfirman, artinya, "Dan rahmatKu meliputi segala sesuatu. Maka akan Aku tetapkan rahmatKu untuk orang-orang yang bertakwa, yang menunaikan zakat dan orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami. (Yaitu) orang-orang yang mengikuti Rasul, Nabi yang ummi." (QS. al-A'raf: 156, 157
Kasih sayang kepada makhluk-makhlukNya baik manusia maupun binatang. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Orang-orang yang penyayang, maka Allah Ta'ala akan menyayangi mereka (memberikan rahmat kepada mereka), sayangilah/ kasilah penduduk bumi, niscaya penduduk langit akan menyayangi kalian." (HR. Abu Daud dan at-Tirmidzi)
Beriman, berhijrah, dan berjihad di jalan Allah Ta'ala. Allah Ta'ala berfirman, artinya, "Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. al-Baqarah: 218).
Mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan menaati Rasulullah Ta'ala, sebagaimana Allah Ta'ala berfirman, artinya, "Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan ta'atlah kepada Rasul, supaya kamu diberi rahmat." (QS. an-Nur: 56).
Berdo'a kepada Allah Ta'ala untuk mendapatkannya dengan bertawasul dengan nama-namaNya yang Maha Pengasih (ar-Rahman) lagi Maha Penyayang (ar-Rahim). Allah Ta'ala berfirman, artinya, "Wahai Tuhan kami berikanlah rahmat kepada kami dari sisiMu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)." (QS. al-Kahfi: 10).
Dan Allah Ta'ala juga berfirman, artinya, "Hanya milik Allah asma`u al-Husna, maka bermohonlah kepadaNya dengan menyebut asma`u al-Husna itu." (QS. al-A'raf: 180).
Maka hendaklah seseorang memohon setiap permintaannya dengan nama yang sesuai dengan permintaannya itu untuk mendapatkannya. Sungguh Allah Ta'ala telah menyuruh (kita) berdo'a dan menjamin ijabah (mengabulkan do'a tersebut) dan Dia Maha Suci yang tidak pernah mengingkari janji.
Mengikuti al-Qur`an al-Karim dan mengamalkannya. Allah Ta'ala berfirman, artinya, "Dan Al-Qur`an itu adalah kitab yang Kami turunkan yang diberkati, maka ikutilah dia dan bertakwalah agar kamu diberi rahmat." (QS. al-An'am: 155).
Menaati Allah Ta'ala dan RasulNya shallallahu 'alaihi wasallam sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya. Allah Ta'ala berfirman, artinya, "Dan taatilah Allah dan Rasul, supaya kamu diberi rahmat." (QS. Ali 'Imran: 132).
Mendengarkan dan memperhatikan dengan tenang ketika dibacakan al-Qur`an al-Karim. Allah Ta'ala berfirman, artinya, "Dan apabila dibacakan Al-Qur`an, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat." (QS. al-A'raf: 204).
Istighfar, memohon ampunan dari Allah Ta'ala. Allah Ta'ala berfirman, artinya, "Hendaklah kamu meminta ampun kepada Allah, agar kamu mendapat rahmat." (QS. an-Naml: 46). Wallahu a'lam.
Sumber: Diterjemahkan dari Kitab "An-Nuqath al-'Asyarah adz-Dzahabiyah", Syaikh Abdur Rahman ad-Dusari. [alsofwah]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar